A. Pengertian
majas
Majas
adalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan
membangkitkan daya tarik
B. Macam-macam
majas
1. Majas
perbandingan dibagi menjadi enam bagian
·
Asosiasi/perumpamaan adalah memberikan perbandingan
terhadap sesuatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding
seperti,bagaikan, laksana, bak
Contoh: wajahnya pucat bagaikan bulan kesiangan
Contoh: wajahnya pucat bagaikan bulan kesiangan
·
Simile adalah membandingkan dua hal yang hakekatnya
berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata pembanding secara
eksplisit
Contoh: seperti bumi dengan langit
Contoh: seperti bumi dengan langit
·
Metafora adalah membandingkan dua hal karena adanya
kesamaan sifat
Contoh: ibarat mencencang air
Contoh: ibarat mencencang air
·
Alegori adalah memakai perbandingan langsung atau
utuh, keduanya bertautan langsung.
Contoh: hati-hatilah anda berdua dalam mengarungi samudra yang penuh bahaya, gelombang, topan, dan badai
Contoh: hati-hatilah anda berdua dalam mengarungi samudra yang penuh bahaya, gelombang, topan, dan badai
·
Personafikasi adalah memberikan pembandingan dengan
cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati
Contoh: senja memanggil burung kesayangannya
Contoh: senja memanggil burung kesayangannya
·
Tropen adalah menggunakan kata-kata kias secara tepat
atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud
Contoh: pekerjaanya hanya mengukur jalan saja
Contoh: pekerjaanya hanya mengukur jalan saja
2. Majas pertentangan dibagi menjadi tujuh bagian
·
Hiperbola adalah menyatakan hal dengan cara
berlebih-lebihan
Contoh: suaranya membelah angkasa
Contoh: suaranya membelah angkasa
·
Litotes adalah mengungkapkan suatu maksud secara
berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan
Contoh: silahkan makan walaupun hanya dengan kecap saja
Contoh: silahkan makan walaupun hanya dengan kecap saja
·
Oksimoron adalah pengungkapan dua maksud yang
berlawanan di dalam sebuah kalimat
Contoh: makanan itu membuatnya bahagia tetapi membuatnya menderita
Contoh: makanan itu membuatnya bahagia tetapi membuatnya menderita
·
Kontradiksi intermesis adalah menunjukkan adanyaa
pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
Contoh: semua undangan telah hadir, selain bapak lurah
Contoh: semua undangan telah hadir, selain bapak lurah
·
Antitesis adalah menggunakan paduan kata yang
berlawana artinya agar orang memperhatikan kedua bagian yang dpertentangkan
Contoh: hidup dan mati ditangan tuhan
Contoh: hidup dan mati ditangan tuhan
·
Paradoks adalah mengandung seolah-olah bertentangan,
tetapi sebenarnya tidak bertentangan karena objek atau keadaan yang
dipertentangkan memang berbeda .
·
Anakhronisme adalah menunjukkan adanya hal yang tidak
mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu yang tidak
sesuai dengan zamannya)
Contoh: begitu lahir, ia memanggil ibunya
Contoh: begitu lahir, ia memanggil ibunya
3. Majas
pertautan dibagi menjadi enam bagian
·
Alusio adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan
peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan pribahasa yang telah umum dan
diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali
Contoh: hati-hati, jangan sampai peristiwa madiun terjadi lagi
Contoh: hati-hati, jangan sampai peristiwa madiun terjadi lagi
·
Metonimia adalah menggunakan kata yang berkaitan
dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu.
Contoh: ia sedang menyedot fanta (fanta)
Contoh: ia sedang menyedot fanta (fanta)
·
Pars pro toto adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan
menyebut sebagian untuk keseluruhan
Contoh: dian membeli tiga ekor lembu
Contoh: dian membeli tiga ekor lembu
·
Trotem pro parte adalah menyebutkan sesuatu maksud
dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian
Contoh: indonesia akhirnya menang 2-0 atas malaysia
Contoh: indonesia akhirnya menang 2-0 atas malaysia
·
Eufemisme adalah menggunakan kata yang berkaitan
dengan kesopanan atau kata-kata pantang
Contoh: anak itu agak terganggu pikirannya (gila)
Contoh: anak itu agak terganggu pikirannya (gila)
·
Antonomasia
Contoh: Nah, itu dia, si hitam datang
Contoh: Nah, itu dia, si hitam datang
4. Majas penegasan dibagi menjadi 12 bagian
·
Pleonasme adalah menambahkan keterangan atau kata yang
sudah jelas sehingga terkesan berlebihan
Contoh: mereka turun ke bawah gunung sambil bergandengan
Contoh: mereka turun ke bawah gunung sambil bergandengan
·
Repetisi adalah mengulang-ngulang kata dalam kalimat
untuk menegaskan maksud
Maksud: sekali tidak takut, tetap tidak takut.
Maksud: sekali tidak takut, tetap tidak takut.
·
Paralelisme adalah menggunakan kata-kata secara
berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan anafora. Sedang
di akhir kalimat dinamakan epifora
Anafora : ikut hati mati,
Epifora : sabar itu baik,
Anafora : ikut hati mati,
Epifora : sabar itu baik,
·
Tautologi adalah mengulang suatu hal agar maknanya
lebih mendalam; biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh: aku khawatir serta waswas mendengar berita itu
Contoh: aku khawatir serta waswas mendengar berita itu
·
Klimaks adalah menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut makin lama makin meningkat (naik)
Contoh: mula-mula, ia hanya mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis,akhirnya menjerit kesakitan.
Contoh: mula-mula, ia hanya mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis,akhirnya menjerit kesakitan.
·
Antiklimaks adalah menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut , makin lama makin menurun (lemah)
·
Koreksio adalah dipakai jika kita ingin menarik
perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya di sengaja
Contoh: orang itu sahabatku, oh bukan, bapakku
Contoh: orang itu sahabatku, oh bukan, bapakku
·
Preiterito adalah dipakai untuk berpura-pura saja
Contoh: tak perlu saya sebutkan siapa pencurinya, kita semua sudah tahu
Contoh: tak perlu saya sebutkan siapa pencurinya, kita semua sudah tahu
·
Enumerasio adalah setiap keadaan atau suasana
dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup
Contoh: awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujanturun. Petir seperti membelah lembah itu.
Contoh: awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujanturun. Petir seperti membelah lembah itu.
·
Eksklamasio adalah menggunakan kata seru sebagai
penegas
Contoh: wah, bagus benar rumah ini!
Contoh: wah, bagus benar rumah ini!
·
Asindenton adalah menyebutkan pemerian beberapa hal
secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung
Contoh: meja, kursi, lemari, tikar, bantal, dimasukkan di dalam kamar
Contoh: meja, kursi, lemari, tikar, bantal, dimasukkan di dalam kamar
·
Polisindenton adalah mempergunakan banyak kata
penghubung dalam sebuah kalimat
Contoh: setelah ia pulang maka ia mengambil buku dan sepeda, lalumenjenguk neneknya di kampung
Contoh: setelah ia pulang maka ia mengambil buku dan sepeda, lalumenjenguk neneknya di kampung
5. Majas
sindiran dibagi menjadi tiga bagian
·
Ironi merupakan kata-kata yang bertentangan dengan
yang dimaksud
Contoh: baru pukul dua malam, mengapa engkau sudah pulang?
(yang dimaksud: sudah pukul dua malam, mengapa baru pulang)?
Contoh: baru pukul dua malam, mengapa engkau sudah pulang?
(yang dimaksud: sudah pukul dua malam, mengapa baru pulang)?
·
Sinisme merupakan sindirin, tetapi lebih kasar
daripada ironi.
Contoh: dasar, kalau bicara tidak pernah diatur!
Contoh: dasar, kalau bicara tidak pernah diatur!
·
Sarkasme merupakan sindiran yang sangat kasar, tidak
layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga
Contoh: jika aku memandangmu yang tak berbeda dengan anjing luar!
Contoh: jika aku memandangmu yang tak berbeda dengan anjing luar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar